Bila Anda tergolong sulit membuang barang yang sebetulnya sudah tak diperlukan atau digunakan, bisa jadi Anda adalah seorang hoarder.Menumpuknya koran atau majalah bekas, serta benda yang sudah tidak berfungsi bisa jadi tanda bahwa Anda memiliki gejala Hoarder Hal ini bisa berpengaruh terhadap kesehatan Anda.
Kebiasaan seorang hoarder menimbun barang ini sebenarnya kerap terjadi karena adanya pemikiran bahwa barang tersebut sewaktu-waktu akan diperlukan, sehingga sayang untuk dibuang. Padahal, tak tahu juga kapan barang tersebut akan digunakan.
Rentan berkonflik dengan orang lain
Apapun alasannya, hoarder alias penimbun barang merupakan suatu gangguan perilaku yang dapat menimbulkan gangguan emosi, fisik dan sosial. Seorang hoarder biasanya akan mengalami konflik dengan orang yang tinggal bersamanya (seperti dengan suami, istri, orang tua atau anak) karena kebiasaannya tersebut.
Orang-orang yang berada di sekitarnya tentu akan merasa tidak nyaman ketika melihat tumpukan kertas ataupun botol plastik di salah satu sudut ruangan. Apalagi, bila tak pernah dibersihkan, tumpukan barang tersebut juga bisa menjadi sarang serangga.
Selain barang-barang yang telah disebutkan di atas, biasanya seorang hoarder senang menimbun kantung plastik, kardus, peralatan atau furnitur rumah tangga, baju, hingga makanan.
Berkaitan dengan hal ini, hoarder juga biasanya berkaitan dengan kebiasaan belanja yang kompulsif, misalnya mudah tergoda diskon di toko, gemar mengumpulkan barang–barang gratis yang diberikan oleh orang lain, atau senang mengumpulkan barang yang menurutnya unik, padahal terlihat biasa bagi orang lain.